ARTIKEL META ANALISIS
Pendahuluan
Meta analisis secara sederhana dapat
diartikan sebagai analisis atas analisis. Sebagai penelitian, meta analisis
merupakan kajian atas sejumlah hasil penelitian dalam masalah yang sejenis.
Meta analisis sebagai metode penelitian pertama kali diperkenalkan oleh Karl
Pearson pada tahun 1904 untuk kajian di bidang kesehatan/pengobatan. Dalam perkembangannya
meta analisis sebagai jenis dan metode penelitian dipergunakan untuk mengkaji
berbagai masalah/topik dan untuk berbagai keperluan. Dalam dunia pendidikan
meta analisis mulai dilakukakan sekitar tahun 1970-an,
yang dilakukan oleh Gene Glass, Frank L. Schmidt, dan John E. Hunter.
A.
Pengertian
Meta Analisis
Meta analisis Hampir sama dengan
sistematik review, Hampir sama dengan sistematik review, namun pada sistematik
review tidak namun pada sistematik review tidak menggunakan analisis statistik
yang menggunakan analisis statistik yang formal.
Meta-analisis
merupakan suatu teknik statistika untuk menggabungkan hasil 2 atau lebih
penelit ian sejenis sehingga diperoleh paduan data secara kuantitatif. Saat ini
meta-analisis paling banyak digunakan untuk uji klinis. Hal ini dapat
dimengerti, karena uji klinis desainnya lebih baku dan memberikan bukti
hubungan kausal yang paling kuat. Meta-analisis juga dapat dilakukan terhadap
berbagai studi observasional, namun akan mengundang lebih banyak masalah baik
dalam metodologi maupun perangkat statistika yang digunakan, karena bias lebih
mengancam pada studi observasional dibanding pada uji klinis. Dilihat dari
prosesnya, meta-analisis merupakan suatu studi observasional retrospektif,
dalam arti penelit i membuat rekapitulasi fakta tanpa melakukan manipulasi
eksperimental.
Effect
size, yakni
perbedaan kejadian efek antara kelompok eksperimental dan kelompok kontrol
dalam meta-analisis merupakan gabungan effect size masing-masing studi
yang dilakukan dengan teknik statistika tertentu. Karena pada umumnya pembuat
meta-analisis tidak memiliki data dasar penelit ian, maka praktis dimensi effect
size yang digabungkan dalam meta-analisis sama dengan yang dilaporkan dalam
artikel yang digabungkan. Skala variabel efek pada meta-analisis dalam
literatur kedokteran dapat berskala nominal, numerik, atau ordinal.
Gambar: Diagram Venn memperlihatkan hubungan antara tinjauan
pustaka, review sistemat ik, dan meta-analisis.
B.
Tujuan Meta Analisis
1. Untuk memperoleh estimasi effect size, yaitu
kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar-variabel
2. Melakukan inferensi dari data dalam sampel ke
populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi (interval
kepercayaan
3. Melakukan kontrol terhadap variabel yang
potensial bersifat sebagai perancu (confounding) agar tidak mengganggu
kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.
C.
Jenis-Jenis
Penelitian Meta Analisis
Berikut ini contoh penelitian dalam bidang pendidikan yang
menggunakan meta analisis.
a.
David Johnson and
Robert Johnson, Cooperative Learning Methods: A Meta Analysis (2000).
Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari tahu
sejauh mana peneliti melakukan penelitian mengenai cooperative learning.
Sekalipun telah banyak review yang dilakukan mengenai prosedur dalam pembelajaran
kooperatif ini, namun tidak ada review yang komprehensif dan lengkap mengenai
efektivitas pembelajaran kooperatif dengan variasinya.
Penelitian ini mengumpulkan data dari 158 studi.
Variabel yang diteliti adalah pembelajaran kooperatif sebagai variabel bebas
dan pencapaian hasil belajar yang merupakan variabel terikat. Berdasarkan perhitungan
effect size, disimpulkan bahwa jika pembelajaran kooperatif dilakukan
secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran kooperatif memungkinkan
pencapaian hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran
individual maupun competitive learning ataupun direct methods.
b.
Siti Julaeha
dan Agus Pratmoko, Kualitas Bahan Ajar: Suatu Meta Analisis (2003).
Studi ini
bertujuan untuk memperoleh informasi tentang gambaran umum kualitas modul UT.
Sumber data adalah penelitian kualitatif. Kualitas modul yang ditelaah berkenaan
dengan kriteria isi materi dan kriteria strategi penyajian. Kriteria isi materi
dinilai melalui kesesuaian modul dengan GBPP, kesesuaian TIK dengan TIU, kesesuaian
materi dengan TIK, dan kesesuaian tes formatif dengan TIK. Kriteria strategi
penyajian dinilai melalui ketumpangtindihan materi dan tingkat keterbacaan.
Sampel studi ini adalah enam laporan penelitian yang disusun tahun 1992 yang
membahas kualitas bahan ajar cetak UT. Variabel yang diteliti dan temuan dari
keenam penelitian tersebut diidentifikasi dan dikelompokkan berdasarkan
pertanyaan penelitian yang diajukan. Studi ini hanya menggunakan enam buah
laporan. Dalam menjawab setiap pertanyaan penelitian, hanya ada satu atau dua
laporan yang digunakan. Oleh karena itu, tujuan studi ini belum menggambarkan
keseluruhan kualitas bahan ajar. Di samping itu, laporan yang digunakan dalam
studi ini berasal dari beberapa penelitian yang masih menunjukkan kelemahan
dalam segi metodologi.
D.
Metode Yang Digunakan
Dalam Penelitian Meta Analisis
Meta-analisis dapat dipandang sebagai suatu penelitian tersendiri,
termasuk dalam desain studi observasional retrospektif. Peneliti (pembuat
meta-analisis) harus membuat usulan penelitian yang rinci. Usulan penelitian
meta analisis mencakup :
1. Pendahuluan
a. Latar belakang:
pernyataan yang jelas mengapa perlu dilakukan metaanalisis
b. Pertanyaan penelitian
c. Hipotesis yang akan
diuji
d. Tujuan dan manfaat
penelitian
2. Metodologi
a. Kriteria pemilihan
(kriteria inklusi dan eksklusi) untuk artikel penelitian yang akan disertakan
dalam meat-analisis. Tentukan apakah akan disertakan hasil penelitian yang
tidak dipublikasi, bagaimana cara menemukan hasil penelitian yang tidak
dipublikasi tersebut.
b. Metode untuk
menemukan atau menelusur penelitian, dan siapa yang akan melakukan penelusuran
pustaka.
c. Kriteria yang jelas
untuk penilaian kualitas artikel penelitian yang mencakup aspek desain,
pelaksanaan, serta analisis
d. Klasifikasi dan
kodifikasi unit penelitian untuk digabungkan
e. Abstraksi kuantitatif
hasil masing-masing penelitian
f.
Rencana penggunaan model statistika yang sesuai untuk penggabungan hasil
g. Rencana interpretasi
hasil
h. Rencana pelaporan
hasil
Tidak ada baku universal dalam melakukan metaanalisis. Teknik abstraksi,
penentuan kualitas, dan statistika yang digunakan untuk melakukan meta-analisis
dapat bervariasi, yang antara lain bergantung pada jenis data dan substansi
yang diselidiki.
Pertimbangan utama untuk menyertakan suatu studi dalam meta-analisis adalah
relevansi studi terhadap tujuan meta-analisis. Harus diingat bahwa laporan penelitian
dapat merupakan suatu rangkaian (laporan pendahuluan, laporan akhir); kedua
jenis laporan ini tidak boleh dimasukkan bersama-sama, hanya laporan akhir
(final report) yang dapat disertakan. Pemilihan studi yang akan disertakan sama
pentingnya dengan pemilihan metode statistika untuk menggabungkan hasilnya.
Dalam melakukan meta-analisis dituntut keahlian dalam metodologi maupun
substansi, karenanya pembuatan meta-analisis memerlukan kerja sama antara ahli
klinik yang menguasai substansi dan ahli statistika yang menguasai teknik
meta-analisis.
David B.
Wilson dan George A. Kelley menyarankan
langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam melakukan penelitian meta analisis. Walaupun kedua ahli itu tidak memiliki pendapat
yang persis sama, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
1.
Tetapkan
masalah atau topik yang hendak diteliti. Misalnya, peneliti ingin mengetahui bagaimana
pengaruh belajar berbasis komputer dapat meningkatkan hasil belajar siswa di
SD.
2.
Tentukan
periode hasil-hasil penelitian yang dijadikan sumber data, misalnya 10 tahun terakhir.
3.
Cari laporan
penelitian yang berkaitan dengan pengaruh belajar berbasis komputer terhadap
hasil belajar siswa di SD selama 10 tahun terakhir. Laporan tersebut dapat
dalam bentuk skripsi, tesis, disertasi, atau laporan lain yang dapat diperoleh
dari perpustakaanperpustakaan dan internet.
4.
Baca judul
dan abstrak laporan penelitian untuk melihat kesesuaian isinya dengan masalah
yang akan diteliti.
5.
Fokuskan
penelitian pada masalah, metodologi penelitian (jenis, tempat dan waktu
penelitian, metode, pupulasi, sampel, teknik penarikan sampel, teknik analisis data),
data, analisis data, dan hasil (kesimpulan dan saran).
6.
Kategorikan
masing-masing penelitian berdasarkan paradigmanya, misalnya penelitian
kuantitatif (positivistik) atau penelitian kualitatif (post positivistik). Penelitian
kuantitatif biasanya dalam bentuk eksperimen untuk mengukur pengaruh atau hubungan
antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneitian kualitatif biasanya dalam
bentuk deskriptif eksploratif dengan analisis
yang kritis.
7.
Bandingkan
hasil semua penelitian sesuai dengan kategorinya. Untuk memperoleh kesimpulan
besarnya pengaruh atau hubungan antara variabel dalam penelitian kuantitatif dipergunakan rumus :
d = effect sized
Xe = kelompok eksperimen
Xc = kelompok control
sp = Standar deviasi
Sedangkan untuk mengetahui kesimpulan penelitian kualitatif, dapat
dilakukan melalui perhitungan prosentase temuan yang sama untuk masalah yang
sejenis.
8.
Analisis
kesimpulan yang ditemukan dengan mengkaji hasil-hasil penelitian itu dengan mengkaji
metode dan analisis data dalam setiap penelitian sehingga dapat diketahui keunggulan
dan kelemahan penelitian yang dilakukan sebelumnya.
9.
Tarik
kesimpulan penelitian meta analisis ini atas dasar langkah ke tujuh dan ke
delapan di atas.
Sumber :
202.147.254.252/files/Hal.102-106%20Meta%20Analisis.pdf
http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/15/konsep-meta-analysis/