Senin, 08 April 2013

Meta Analisis


ARTIKEL META ANALISIS

Pendahuluan
Meta analisis secara sederhana dapat diartikan sebagai analisis atas analisis. Sebagai penelitian, meta analisis merupakan kajian atas sejumlah hasil penelitian dalam masalah yang sejenis. Meta analisis sebagai metode penelitian pertama kali diperkenalkan oleh Karl Pearson pada tahun 1904 untuk kajian di bidang kesehatan/pengobatan. Dalam perkembangannya meta analisis sebagai jenis dan metode penelitian dipergunakan untuk mengkaji berbagai masalah/topik dan untuk berbagai keperluan. Dalam dunia pendidikan
meta analisis mulai dilakukakan sekitar tahun 1970-an, yang dilakukan oleh Gene Glass, Frank L. Schmidt, dan John E. Hunter.

A.     Pengertian Meta Analisis
Meta analisis Hampir sama dengan sistematik review, Hampir sama dengan sistematik review, namun pada sistematik review tidak namun pada sistematik review tidak menggunakan analisis statistik yang menggunakan analisis statistik yang formal.
Meta-analisis merupakan suatu teknik statistika untuk menggabungkan hasil 2 atau lebih penelit ian sejenis sehingga diperoleh paduan data secara kuantitatif. Saat ini meta-analisis paling banyak digunakan untuk uji klinis. Hal ini dapat dimengerti, karena uji klinis desainnya lebih baku dan memberikan bukti hubungan kausal yang paling kuat. Meta-analisis juga dapat dilakukan terhadap berbagai studi observasional, namun akan mengundang lebih banyak masalah baik dalam metodologi maupun perangkat statistika yang digunakan, karena bias lebih mengancam pada studi observasional dibanding pada uji klinis. Dilihat dari prosesnya, meta-analisis merupakan suatu studi observasional retrospektif, dalam arti penelit i membuat rekapitulasi fakta tanpa melakukan manipulasi eksperimental.
Effect size, yakni perbedaan kejadian efek antara kelompok eksperimental dan kelompok kontrol dalam meta-analisis merupakan gabungan effect size masing-masing studi yang dilakukan dengan teknik statistika tertentu. Karena pada umumnya pembuat meta-analisis tidak memiliki data dasar penelit ian, maka praktis dimensi effect size yang digabungkan dalam meta-analisis sama dengan yang dilaporkan dalam artikel yang digabungkan. Skala variabel efek pada meta-analisis dalam literatur kedokteran dapat berskala nominal, numerik, atau ordinal.


Gambar: Diagram Venn memperlihatkan hubungan antara tinjauan 
pustaka, review sistemat ik, dan meta-analisis.


B.      Tujuan Meta Analisis
1.      Untuk memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar-variabel
2.      Melakukan inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi (interval kepercayaan
3.      Melakukan kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding) agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.

C.      Jenis-Jenis Penelitian Meta Analisis
Berikut ini contoh penelitian dalam bidang pendidikan yang menggunakan meta analisis.
a.      David  Johnson and  Robert Johnson, Cooperative Learning Methods: A Meta Analysis (2000).
Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari tahu sejauh mana peneliti melakukan penelitian mengenai cooperative learning. Sekalipun telah banyak review yang dilakukan mengenai prosedur dalam pembelajaran kooperatif ini, namun tidak ada review yang komprehensif dan lengkap mengenai efektivitas pembelajaran kooperatif dengan variasinya.
Penelitian ini mengumpulkan data dari 158 studi. Variabel yang diteliti adalah pembelajaran kooperatif sebagai variabel bebas dan pencapaian hasil belajar yang merupakan variabel terikat. Berdasarkan perhitungan effect size, disimpulkan bahwa jika pembelajaran kooperatif dilakukan secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran kooperatif memungkinkan pencapaian hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran individual maupun competitive learning ataupun direct methods.
b.      Siti Julaeha dan Agus Pratmoko, Kualitas Bahan Ajar: Suatu Meta Analisis (2003).
Studi ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang gambaran umum kualitas modul UT. Sumber data adalah penelitian kualitatif. Kualitas modul yang ditelaah berkenaan dengan kriteria isi materi dan kriteria strategi penyajian. Kriteria isi materi dinilai melalui kesesuaian modul dengan GBPP, kesesuaian TIK dengan TIU, kesesuaian materi dengan TIK, dan kesesuaian tes formatif dengan TIK. Kriteria strategi penyajian dinilai melalui ketumpangtindihan materi dan tingkat keterbacaan. Sampel studi ini adalah enam laporan penelitian yang disusun tahun 1992 yang membahas kualitas bahan ajar cetak UT. Variabel yang diteliti dan temuan dari keenam penelitian tersebut diidentifikasi dan dikelompokkan berdasarkan pertanyaan penelitian yang diajukan. Studi ini hanya menggunakan enam buah laporan. Dalam menjawab setiap pertanyaan penelitian, hanya ada satu atau dua laporan yang digunakan. Oleh karena itu, tujuan studi ini belum menggambarkan keseluruhan kualitas bahan ajar. Di samping itu, laporan yang digunakan dalam studi ini berasal dari beberapa penelitian yang masih menunjukkan kelemahan dalam segi metodologi.

D.     Metode Yang Digunakan Dalam Penelitian Meta Analisis
Meta-analisis dapat dipandang sebagai suatu penelitian tersendiri, termasuk dalam desain studi observasional retrospektif. Peneliti (pembuat meta-analisis) harus membuat usulan penelitian yang rinci. Usulan penelitian meta analisis mencakup :
1. Pendahuluan
a.      Latar belakang: pernyataan yang jelas mengapa perlu dilakukan metaanalisis
b.      Pertanyaan penelitian
c.       Hipotesis yang akan diuji
d.      Tujuan dan manfaat penelitian
2.  Metodologi
a.      Kriteria pemilihan (kriteria inklusi dan eksklusi) untuk artikel penelitian yang akan disertakan dalam meat-analisis. Tentukan apakah akan disertakan hasil penelitian yang tidak dipublikasi, bagaimana cara menemukan hasil penelitian yang tidak dipublikasi tersebut.
b.      Metode untuk menemukan atau menelusur penelitian, dan siapa yang akan melakukan penelusuran pustaka.
c.       Kriteria yang jelas untuk penilaian kualitas artikel penelitian yang mencakup aspek desain, pelaksanaan, serta analisis
d.      Klasifikasi dan kodifikasi unit penelitian untuk digabungkan
e.      Abstraksi kuantitatif hasil masing-masing penelitian
f.        Rencana penggunaan model statistika yang sesuai untuk penggabungan hasil
g.      Rencana interpretasi hasil
h.      Rencana pelaporan hasil
Tidak ada baku universal dalam melakukan metaanalisis. Teknik abstraksi, penentuan kualitas, dan statistika yang digunakan untuk melakukan meta-analisis dapat bervariasi, yang antara lain bergantung pada jenis data dan substansi yang diselidiki.
Pertimbangan utama untuk menyertakan suatu studi dalam meta-analisis adalah relevansi studi terhadap tujuan meta-analisis. Harus diingat bahwa laporan penelitian dapat merupakan suatu rangkaian (laporan pendahuluan, laporan akhir); kedua jenis laporan ini tidak boleh dimasukkan bersama-sama, hanya laporan akhir (final report) yang dapat disertakan. Pemilihan studi yang akan disertakan sama pentingnya dengan pemilihan metode statistika untuk menggabungkan hasilnya. Dalam melakukan meta-analisis dituntut keahlian dalam metodologi maupun substansi, karenanya pembuatan meta-analisis memerlukan kerja sama antara ahli klinik yang menguasai substansi dan ahli statistika yang menguasai teknik meta-analisis.
David B. Wilson  dan George A. Kelley menyarankan langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam melakukan penelitian meta analisis. Walaupun kedua ahli itu tidak memiliki pendapat yang persis sama, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah  sebagai berikut.
1.      Tetapkan masalah atau topik yang hendak diteliti. Misalnya, peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh belajar berbasis komputer dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SD.
2.      Tentukan periode hasil-hasil penelitian yang dijadikan sumber data, misalnya 10 tahun terakhir.
3.      Cari laporan penelitian yang berkaitan dengan pengaruh belajar berbasis komputer terhadap hasil belajar siswa di SD selama 10 tahun terakhir. Laporan tersebut dapat dalam bentuk skripsi, tesis, disertasi, atau laporan lain yang dapat diperoleh dari perpustakaanperpustakaan dan internet.
4.      Baca judul dan abstrak laporan penelitian untuk melihat kesesuaian isinya dengan masalah yang akan diteliti.
5.      Fokuskan penelitian pada masalah, metodologi penelitian (jenis, tempat dan waktu penelitian, metode, pupulasi, sampel, teknik penarikan sampel, teknik analisis data), data, analisis data, dan hasil (kesimpulan dan saran).
6.      Kategorikan masing-masing penelitian berdasarkan paradigmanya, misalnya penelitian kuantitatif (positivistik) atau penelitian kualitatif (post positivistik). Penelitian kuantitatif biasanya dalam bentuk eksperimen untuk mengukur pengaruh atau hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneitian kualitatif biasanya dalam bentuk  deskriptif eksploratif dengan analisis yang kritis.
7.      Bandingkan hasil semua penelitian sesuai dengan kategorinya. Untuk memperoleh kesimpulan besarnya pengaruh atau hubungan antara variabel dalam  penelitian kuantitatif dipergunakan rumus :

Keterangan :
d   = effect sized
Xe = kelompok eksperimen
Xc = kelompok control
                                sp = Standar deviasi

Sedangkan untuk mengetahui kesimpulan penelitian kualitatif, dapat dilakukan melalui perhitungan prosentase temuan yang sama untuk masalah yang sejenis.
8.      Analisis kesimpulan yang ditemukan dengan mengkaji hasil-hasil penelitian itu dengan mengkaji metode dan analisis data dalam setiap penelitian sehingga dapat diketahui keunggulan dan kelemahan penelitian yang dilakukan sebelumnya.
9.      Tarik kesimpulan penelitian meta analisis ini atas dasar langkah ke tujuh dan ke delapan di atas.

Sumber :

202.147.254.252/files/Hal.102-106%20Meta%20Analisis.pdf


http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/15/konsep-meta-analysis/